Pada materi pelajaran berikut ini kita akan membahas tentang Gaya, Gerak dan Perubahan Energi. Berikut ulasan materi Gaya, Gerak dan Perubahan Energi. Semoga bermanfaat.
A. Percobaan Gaya dan Gerak
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi keadaan suatu benda. Gaya dapat menimbulkan perubahan gerak atau perubahan kecepatan. Contoh gaya antara lain:
- gaya tarikan : orang menimba air, kerbau menarik pedati, lokomotif menarik gerbong, dan lain-lain.
- gaya dorongan : orang mendorong mobil mogok, roket terdorong oleh gas hasil pembuangan.
Kamu tentu pernah bermain jungkat-jungkit. Jungkat-jungkit merupakan
contoh alat yang menggunakan prinsip gaya dan gerak. Jungkat-jungkit
dapat dimainkan oleh dua anak dengan berat badan yang seimbang. Dorongan
yang diberikan oleh salah satu anak akan menaikkan jungkat-jungkit.
Dorongan balik yang diberikan oleh anak yang satunya akan menurunkan
jungkat-jungkit. Dorongan secara bergantian akan menaik-turunkan
jungkat-jungkit. Naik turunnya jungkat-jungkit akan semakin cepat jika
gaya dorong diberikan makin besar. Naik turunnya jungkat-jungkit
merupakan bentuk gerak. Sedangkan dorongan oleh anak merupakan bentuk
gaya.
Bagi anak laki-laki, ketapel merupakan mainan yang menarik. Ketapel
biasanya digunakan untuk membidik buah atau burung di atas pohon.
Ketapel dibuat dari cabang kayu dan karet. Bola bidik biasanya dibuat
dari tanah liat.
Tarikan yang diberikan pada ketapel akan meregangkan karet. Jika
dilepas, bola bidik akan terdorong dengan cepat menuju sasaran. Semakin
kuat tarikan pada karet, maka dorongan bola bidik semakin cepat. Tarikan
karet yang kamu lakukan merupakan bentuk gaya. Terdorongnya bola bidik
menuju sasaran merupakan gerak. Pegas merupakan uliran kawat yang
bersifat elastis. Pegas dapat memanjang dan memendek. Pada saat pegas
dibiarkan tanpa beban, uliran pegas akan merapat. Pegas berukuran lebih
pendek. Pada saat pegas diberi beban, uliran pegas akan memanjang. Pegas
menjadi lebih panjang dibandingkan semula. Beban yang diberikan
menyebabkan pegas bergerak meregang.
B. Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik
Tahukah kamu berbagai perabotan rumah tangga banyak menggunakan prinsip
perpindahan energi. Lampu, setrika, kompor, dan kipas angin merupakan
perabot yang menggunakan energi listrik. Perhatikan gambar di bawah ini.
Lampu neon merupakan perabot rumah tangga yang memanfaatkan energi listrik. Pada lampu neon terjadi perubahan energi listrik menjadi energi cahaya. Cahaya yang memancar dari neon akan menerangi ruangan.
Perhatikan gambar di samping. Pada kipas angin terjadi perubahan energi
listrik menjadi energi gerak. Energi listrik akan menggerakkan
baling-baling kipas dengan cepat sehingga udara menjadi sejuk. Prinsip
kerja kipas angin sama dengan prinsip kerja AC.
C. Rangkaian Listrik
1. Rangkaian Seri
Lampu-lampu pada gambar di
samping disusun secara seri (berurutan). Rangkaian seri disebut juga
rangkaian tak bercabang. Jika lampu-lampu disusun seri, maka arus
listrik yang mengalir menjadi kecil. Akibatnya, nyala lampu kurang
terang (redup). Makin banyak lampu yang dipasang, nyala lampu makin
redup. Jika satu lampu mati, maka lampu yang lain juga mati (padam).
2. Rangkaian Pararel
Pada rangkaian pararel, lampu-lampu disusun sejajar. Perhatikan gambar
di samping ini. Lampu yang dirangkai secara pararel lebih terang
dibandingkan lampu yang dirangkai seri. Hal tersebut karena hambatan
listrik menjadi lebih kecil. Rangkaian pararel disebut juga rangkaian
bercabang. Jika satu lampu mati, lampu yang lain tetap menyala. Oleh karena itu, lampu di rumahmu disusun pararel.
Itulah ulasan singkat tentang materi Gaya, Gerak dan Perubahan Energi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Setelah mempelajari materi tersebut, semoga kalian dapat memahami materi Gaya, Gerak dan Perubahan Energi.
0 komentar:
Posting Komentar